Kamis, 12 April 2012

ANEKA MONYET

Monyet merupakan Primata yang memiliki kemiripan dengan manusia, kadang tingkah lakunya sering kita jumpai sangat lucu dan membuat kita tertawa. Berikut beberapa expresi dan tingkah lakunya :


1. Monyet banyak punya utang.
 
2. Monyet metal alias rocker

3. Monyet obsesi jadi model

4. Monyet binaragawan

5. Monyet Jenius

6. Monyet Pengangguran alias ga punya kerjaan.

7. Monyet Pemburu (tu liat ampek bawa anjing segala untuk bs dapet buruan bnyak,..)

8. Monyet Superhero (ampek segitunya nyelametin anjing karena ada Tsunami,..ehe)

9. Monyet Perampok 

10. Monyet Sok Pinter

11. Monyet suka mabuk and party

12. Monyet Intelektual alias berpendidikan

13. Monyet Mudik (lumayan mumpung hari raya)

14. Monyet nga bener, nga tau sopan santun, etc.
CAPEK DEHHH,....YANG KAYAK GINI GA COCOK UNTUK DI TIRU,...HA..HA..

SEJARAH DESA POH BERGONG


SEJARAH DESA POH BERGONG

Membahas Sejarah suatu desa sangatlah jarang dan keberadaan bukti sejarah yang menguatkan akan adanya sebuah nama desa tersebut sangat minim bahkan sulit untuk di temukan. Untuk itu berikut ini mencoba untuk memberikan suatu Cerita sejarah dari Desa Poh Bergong yang terletak di Kabupaten Buleleng, Singaraja - BALI. Sejarah ini sebatas baru cerita dari beberapa orang tua Desa Poh Bergong yang sudah barang tentu kebenarannya belum dapat dipastikan karena tidak adanya penulisan – penulisan yang menunjukkan suatu kepastian.

Dahulu diceritakan sebelum Bali dikuasai oleh kerajaan Majapahit (Sri Kresna Kepakisan di Samprangan), tersebutlah kerajaan kecil Indra Pura (tempatnya di Desa Depeha), yang didalamnya termasuk Desa Tajun, masing-masing kini berada diwilayah kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Waktu itu beberapa orang di Desa mendapat kepercayaan untuk mengubayani Pura Bukit Sinunggal dan sebauah lagi Pura Dalem Dasar Puri di wilayah kerajaan itu dan kemudian berselang lama keturunannya mengadakan perpindahan menuju Desa Bulian yang sudah sedikit banyak membawa suatu kebiasaan nenek moyang umpamanya : piteket-piteket mengingatkan leluhur dan akhirnya berkembangnya lagi beberapa turunan lagi di Desa Lumbung Sari (kini disebut Desa Bungkulan). Dari Desa Lumbung Sari inilah diceritakan pindah lagi ke Bukit Puncak daerah / palemahan suatu kerjaan kecil di Tenaon.

Setelah diceritakan setelah tiba di Puncak Bukit di Tenaon, sehingga tersebutlah kerajaan Tenaon yang sangat terkenal dengan kekayaannya. Dengan kekayaan yang berlimpah maka dipandang perlu oleh raja untuk mencari orng-orang tangguh/kuat untuk menjaga keamanan /menumpas kerusuhan-kerusuhan di daerah tersebut. Alkisah menceritakan di tempat penjagaan, terjadi perkelahian sengit di Bukit Puncak antara prajurit dengan orang yang tak dikenal, sehingga jatuh banyak korban di pihak prajurit raja. Dengan adanya peristiwa itulah raja memanggil orang yang tak dikenal tersebut. Nasib beruntung diberikan pada orang yang tak dikenal tersebut dengan diangkat menjadi Bangdesa (Bande = Tali, Bangdesa = Pengukuh Desa, Pemimpin Desa / Perbekel) dalam melaksanakan tugas Bangdesa itu selalu berhasil menumpas kerusuhan yang terjadi, yang akhirnya Bangdesa mendapat julukan Bandesa Bergong (Bre artinya rusuh, kabrebehan, kerusuhan, kerusuhan sengit (Breh-Gong). Ditengah tengah masyarakat yang diikat oleh tata karma hokum adatnya, hingga akhirnya jaman Bangdesa Bergong tetap dikenang sampai saat ini. Dan akhirnya Bergong menjadi nama sebuah desa. Di Alas Mandala sinar suci yang cemerlang menyinari beliau di tempatnya itu. Dengan memiliki ilmu kerohanian itu maka Bangdesa Bergong disucikan menjadi seorang pengemban (Empu) dan diberi gelar Empu Bergong.


Karena dialek pada saat itu ucapan Empu Bergong berubah ubah sehingga menjadi “EMPOH BERGONG” dan akhirnya menjadi POH BERGONG sampai saat ini di abadikan menjadi DESA POH BERGONG.



sumber : berbagai sumber di internet

ALASAN TINGGAL DI DESA

ALASAN TINGGAL DI DESA.

Banyak alasan orang nyaman tinggal di desa, antara lain kayak ini nie.. :
  1. Udara di desa lebih bersih dan sejuk di banding dengan udara yang ada di perkotaan. (kecuali di dalam ruangan yang ada AC-nya,..he..he..)
  2. Suasananya yang tenang dan bikin rilek, karena di desa kita dapat melihat hamparan sawah yang asri, pegunungan yang indah, dengerin gemercik air yang jernih nan sejuk, dan banyak lagi yang bisa bikin pikiran kita jadi cling alias refresshh,..
  3. Kebersamaan yang luar biasa antar warga, mungkin sebagian orang alasan ini cukup menjadi alasan untuk tetap tinggal di desa karena klo di perkotaan kita jarang bisa berinteraksi secara dekat dengan warga ataupun tetengga kita.
  4. Lebih dekat dengan keluarga dan sanak saudara. maklum klo kita merantau ke kota itu pasti amat sangat merindukan keluarga dan bahkan tak jarang kita bisa pulangnya agak lama.